Jumat, 24 Oktober 2014

KLASIFIKASI BUNGA SEPATU


Klasifikasi
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
     Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
         Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
             Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
                 Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
                     Sub Kelas: Dilleniidae
                         Ordo: Malvales
                             Famili: Malvaceae (suku kapas-kapasan)
                                 Genus: Hibiscus
                                     Spesies: Hibiscus rosa-sinensis L.


Bunga sepatu tergolong ke dalam jenis bunga lengkap karena memiliki bagian-bagian atau struktur penyusun bunga yang lengkap. Bunga sepatu memiliki mahkota, kelopak, kepala putik, putik, dan benang sari. Berdasarkan alat kelaminnya, bunga sepatu juga tergolong ke dalam jenis bunga sempurna karena ia memiliki putik dan benang sari dalam satu bunga. Karena hal tersebut, bunga sepatu juga dapat disebut bunga hermafrodit (Wikipedia, 2014).



Bunga sepatu berfungsi sebagai tempat reproduksi dalam usaha tanaman bunga sepatu memperbanyak diri. Pada bunga sepatu berlangsung proses penyerbukan dan pembuahan untuk menghasilkan individu baru. Untuk melaksanakan fungsinya itu, bunga sepatu dilengkapi dengan sifat-sifat seperti mempunyai warna menarik, bentuknya bermacam-macam, mengandung madu, dan sebagian lagi berbau harum.
Bagian-bagian Bunga Sepatu
Bunga sepatu terdiri dari 2 bagian, yaitu bagian steril dan bagian fertil. Bagian steril adalah bagian bunga yang bukan merupakan organ reproduksi. Bagian steril bunga terdiri dari ibu tangkai bunga (pedunculus), tangkai bunga (pedicellus), daun pelindung (brachtea), dasar bunga (receptacle), daun tangkai (brachteola), dan perhiasan bunga yang meliputi kelopak bunga (sepal) dan mahkota bunga (petal). Berbeda dengan bagian steril, bagian fertil bunga adalah bagian yang merupakan organ reproduksi yang benang sari dan putik (pistillum).

Struktur Bunga Sepatu
Secara anatomi, daun kelopak dan daun mahkota bunga sepatu memiliki struktur sama yakni terdapat banyak sel parenkimatis. Dimana, parenkim ini disebut mesofil. Parenkim terletak di antara bagian epidermis bawah dan atas. Daun kelopak biasanya memiliki struktur sederhana. Daun kelopak di bagian luarnya dilapisi oleh stomata, kutin, dan trikomata. Sel-sel daun kelopak ini juga mengandung zat hijau daun (klorofil). Sel-selnya daun mahkota bunga sepatu mempunyai banyak berkas jaringan pengangkut yang ukurannya kecil. Daun ini memiliki epidermis yang berbentuk khusus berupa tonjolan yang disebut papila. Papila ini dilapisi kutikula.

Sementara itu, putik dan benang sari memiliki struktur yang sangat berbeda. Secara umum, benang sari bunga sepatu terdiri atas kepala sari dan tangkai sari. Tangkai sari tersusun oleh jaringan dasar berupa banyak sel parenkimatis yang memiliki vakuola yang tak beruang antar-sel. Pada epidermis tangkai sari terdapat trikomata, kutikula, dan stomata. Kepala sari mempunyai struktur yang kompleks, terdiri atas dinding yang berlapis, dan di bagian paling dalam terdapat ruang sari (lokulus) yang berisi butir-butir serbuk sari. Jumlah lapisan dinding kepala sari untuk setiap jenis tumbuhan berbeda.

Tidak ada komentar: