Sabtu, 25 Oktober 2014

KLASIFIKASI DRYNARIA dan DRYMOGLOSSUM


Paku Daun Kepala Tupai
Drynaria quercifolia J. Sm Nama umum
Indonesia:
Paku daun kepala tupai
Pilipina:
Pakpak lawin


Klasifikasi
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
     Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
         Divisi: Pteridophyta (paku-pakuan)
             Kelas: Pteridopsida
                 Sub Kelas: Polypoditae
                     Ordo: Polypodiales
                         Famili:
Polypodiaceae
                             Genus:
Drynaria
                                 Spesies: Drynaria quercifolia J. Sm

Kerabat Dekat
Paku Simbar Layangan, Paku Pasilan Kelapa

Daun kepala tupai (Drynaria quercifolia (L.) J.Sm.) adalah sejenis paku-pakuan epifit anggota suku Polypodiaceae. Tumbuhan ini umum dijumpai di dataran rendah, menempel di batang pohon hingga kadang-kadang menutupi hampir seluruh permukaannya. Rimpangnya relatif tebal, tertutupi rambut berwarna coklat. Daunnya memiliki dua tipe: daun yang duduk pada rimpang, kecil, dan steril, serta daun yang bertangkai, bercangap lebih dalam dan berukuran lebih besar, sering membawa sori yang tersebar tidak beraturan di permukaan bawah (dorsal) helai daunnya.

A. Klasifikasi:
Kingdom: Plantae
Subkingdom: Tracheobionta
Divisi: Pteridophyta
Kelas: Pteridopsida

Sub Kelas: Polypoditae
Ordo: Polypodiales
Famili: Polypodiaceae
Genus: Drymoglossum
Spesies: Drymoglossum piloselloides (L.) Presl.
B. Deskripsi:
Tumbuhan Drymoglossum piloselloides merupakan tumbuhan yang dapat di jumpai di daerah yang beriklim tropis. Biasa tumbuh di area bebas seperti hutan, ladang dan tempat-tempat yang lembab.mudah dijumpai di atas pohon – pohon yang besar dan tua . Batangnya mempunyai rizom yang halus menjalar dan dilitupi oleh sisik – sisik kecil Sporangiumnya terkumpul dalam sorus yang mengelilingi hampir keseluruhan tep daun fertil .

Tumbuhan Drymoglossum piloselloides merupakan tumbuhan yang memiliki sifat Epifit tapi tidak parasit karena dapat memproduksi makanan sendiri. Memiliki Daun yang tumbuh dengan jarak yang pendek satu sama lain. Selain itu daun bertangkai pendek, tebal berdaging, berbentuk jorong memanjang, ujung tumpul, pangkal runcing, tepi rata, berambut jarang pada permukaan bawah, berwarna hijau sampai hijau kecokelatan.

Memiliki akar rimpang panjang, kecil, merayap, bersisik, panjang 5-22 cm, dan akar melekat kuat pada inangnya. Bersifat homospora / isospora (hanya menghasilkan satu macam spora), terletak pada sorrus di bawah daun. spora yang jatuh berkembang menjadi prothalus yang mengandung organ kelamin jantan atau
betina, sehingga dalam fertilisasinya perlu air (lingkungan yang basah), agar sperma bersilia dapat berenang menuju sel telur, karena itu tumbuhan paku banyak hidup di habitat basah. penyebaran spora ke tempat-tempat baru dengan bantuan angin. punya batang di bawah tanah (rhizome) yang berakar dan batang di atas tanah (tegakan / shoot).
C. Nama Lokal :
  1. Sumatera: picisan.
  2. Semenanjung melayu: sisik naga,
  3. Pantai Sumatera Barat: sakat riburibu.
  4. Sunda: paku duduwitan
  5. Jawa: pakis duwitan
D.Manfaat
Daun Drymoglossum piloselloides dapat di gunakan sebagai pengobatan beberapa penyakit antara lain adalah: gondongan (parotitis), TBC kulit dengan pembesaran kelenjar getah bening (skrofuloderma), sakit kuning (jaundice), sukar buang air besar (sembelit), sakit perut, disentri, kencing nanah (gonore), batuk, abses paru-paru, TB paru disertai batuk darah, perdarahan, seperti luka berdarah, mimisan, berak darah, muntah darah, perdarahan pada perempuan, rematik, keputihan (leukore), dan kanker payudara.Sedangkan bagian yang dapat di gunakan adalah Bagian yang digunakan adalah daun dan seluruh herba segar atau yang telah dikeringkan.

Tidak ada komentar: